Title
: Love U
Author
: Rharha
Genre
: Romance, Family, Comedy, Sad.
Main
Cast : Kim Minha(OC), Jo Youngmin, Xi Luhan.
Other
Cast : Masih dirahasiakan.
Lenght
: Chapterd.
Ratting
: PG.
NB
: Author baliiikkk..... *TP dimana-mana*. udah lama banget hiatus. sekarang aku
balik bawa LU part 3. dan mulai dari part ini akan ada lagu-lagu yang akan
mengisi setiap part kaya OST J. udah author cuma mau
ngomong segitu aja. Let’s Read J
~
Part
3
~
*Kediaman Jo Family*
suasana
dirumah keluarga Jo memang selalu sepi hanya ada Eomma Jo, Luhan dan Youngmin.
Eomma Jo melihat kedua anaknya yang sedang makan dalam diam. wajah kedua
anaknya mirip seperti anak perempuan kalau didandani. tapi itu sangat mustahil,
kedua anaknya ini adalah namja jadi mana mau mereka memoles atau berpakaian ala
seorang wanita, mereka adalah namja tulen.
merasa
dipandangi, Luhan dan Youngmin menatap sang Eomma dengan tatapan bertanya.
“Wae
Eomma ??” tanya Youngmin mendahului.
Eomma
Jo tersadar dari lamunannya lalu melemparkan senyum tipis pada kedua anaknya
itu.
“Apa
Eomma baik-baik saja ???” tanya Luhan Khawatir lalu menghentikan acara makan
malamnya.
“Eomma
baik-baik saja. apa kalian melihat di wajah cantik eomma terlihat seperti orang
yang sakit?” ucap Eomma Jo dengan percaya diri yang membuat kedua anaknya
memutar bola matanya sakartis lalu melanjutkan acara makan malam mereka yang
sedikit terganggu.
‘Tidakkah
dia ingat umur??’ batin Youngmin.
‘Issh,
Eomma sangat percaya diri sekali..’ batin Luhan.
Eomma
Jo tau kalau kedua anaknya itu sedang merutuki dirinya dalam hati.
“Seandainya
mereka berdua tidak lahir kedunia sebagai seorang namja, pasti aku akan senang
sekali. hah” keluh Eomma Jo lalu memakan nasinya yang masih tersisa banyak
dipiringnya.
Youngmin
dan Luhan kembali memandang Eomma mereka dengan bingungnya.
“Siapa
yang Eomma maksud dengan mereka ?” tanya Luhan.
“Apa
kami??” tanya Youngmin juga.
“Eoh
kalian mendengarnya..” ucap Eomma Jo
lalu menatap kedua namja cantik dididepannya.
“Tentu
saja kami dengar Eomma!”
Eomma
Jo memandang kedua anaknya itu lalu meletakkan sendok makannya.
“Ne,
sebenarnya kalian itu tidak cocok lahir kedunia sebagai seorang namja.
seharusnya kalian itu lahir sebagai seorang yeoja” kata Eomma Jo memberi
penjelasan.
Luhan
dan Youngmin memutar bola matanya sakartis lalu kembali melanjutkan makannya.
sudah berapa kali mereka mendengar Eommanya mengatakan hal itu pada mereka.
mereka berdua sangat tidak senang jika Eommanya mengatakan kalau mereka itu
cantik. Siapa yang mau kalau seorang namja normal dikatakan cantik ? tentu saja
tidak ada itupun termasuk Youngmin dan Luhan.
“Kalau
saja kalian itu lahir sebagai perempuan mungkin Eomma tidak akan kesepian
dirumah..”
“Kapan
Eomma merasa kesepian dirumah??” tanya Youngmin.
Eomma
Jo memandang sebal kearah Youngmin.
“Sudahlah,
selera makan Eomma sudah hilang..” gerutu Eomma Jo lalu meninggalkan meja
makan.
“Apakah
dia sedang datang bulan ??” tanya Youngmin.
“Mungkin
saja..”
~
Minha Pov
aku
menggelengkan kepalaku cepat lalu memfokuskan kegiatanku menonton.
“Eoh Jinja
? Tapi aku sudah berjanji pada diriku dan juga berjanji padamu kalau aku akan
membalaskan dendamku karena kau telah mempermalukanku didepan umum. dan aku tak
akan melepaskanmu!”
aku
memencet chanel tv dengan cepat lalu kumatikan tv itu.
“Hah!!!
menyebalkan!!!!” teriakku frustasi.
“Ya!
Unnie!” aku menoleh pada sumber suara itu.
“Mwo?”
tanyaku sinis.
“Kenapa
kau matikan tvnya ? aku masih asik menonton!” teriaknya.
aku
menatapnya tajam dan kucondongkan badanku kearahnya.
“Terserah
aku!” lalu mengacak rambutnya dan segera pergi menuju kamar tapi sebelum itu
aku pergi keruangan diamana ada Appa disana.
“Appa!”
pekikku.
kulihat
Appa hampir tersedak dengan air putih yang hampir ia minum.
“Aish!
Minha, Wae?” tanya Appa sedikit kesal.
“Appa,
aku tidak mau sekolah ditempat itu..” rengekku lalu duduk dikursi yang ada
didepan meja kesayangan Appa.
“Waeyo?
bukankah sekolah itu bagus?” tanya Appa.
“Aish!
yang jelas aku tidak mau sekolah disana appa..!!!” rengekku sambil
menendang-nendang ‘Sangat cildish’
“Tidak!
kau tidak akan pindah dari sekolah itu!” ucap Appa lalu memfokuskan diri
kelayar komputer yang ada didepannya.
“Appa...”
“Shiero!!”
“Jebbaalll...”
pintaku dengan tampang yang memelas. biasanya jika aku melakukan ini kepada
Appa maka dia akan mengabulkan semua permintaanku.
Appa
tersenyum kepadaku, tapi sedetik kemudian..
“A.N.I.Y.A”
“Appa..”
“Atau
uang jajanmu akan apa potong 65%”
aku
langsung berdiri dan keluar dari ruangan appa.
‘Ish!
Appa menyebalkan!’
aku
menatap jam dinding yang tertempel didinding menunjukkan pukul setengah 9
malam. tinggal 11 jam lagi.
“Appa...”
aku merengek lalu menghentak-hentakkan kakiku kelantai. kenapa appa begitu
menyebalkan.
“Sangat
kekanakan” kudengar seseorang mencibir. kutolehkan kepalaku menatap sosok anak
perempuan yang jauh lebih pendek dariku.
“Apa
yang kau katakan huh!”
“Aku
mengatakan kalau Kim Minha sungguh kekanakan... bweeekkk” Moon Ji menjulurkan
lidahnya lalu berlari kearah kamarnya.
“Ya!
Kim Moon Ji!!!!” pekikku lalu mengejarnya.
‘Hiss,
tidak cukupkah dia membuatku kesal?’
“Kim
Moon Ji! Dorawa!!!” teriakku.
~
*In the Morning*
“Appa...”
rengekku padanya saat kami sudah tiba di Seoul High School.
Appa
menghela nafasnya lalu menatapku tajam.
“Keluar
dan masuk kedalam sekolah Kim Minha, atau kau ingin appa memotong uang sakumu
sekarang?” ancam appa yang membuatku langsung membuka pintu sebelum appa
mengurangi uang sakuku.
lebih
baik aku mencari selamat daripada uang sakuku dipotong olehnya.
“Aku
masuk Appa..”
“Jadilah
anak yang penurut Kim Minha!” pekik Moon Ji saat ia membuka kaca mobilnya.
aku
menatapnya kesal lalu membalikkan badanku masuk kedalam sekolah. aku menelan
salivaku dan rasanya bulu-bulu kudukku berdiri.
‘Tuhan
lindungilah aku..’
aku
melangkah dengan malas kemudian mencari kelasku. tatapan-tatapan yang diberikan
para murid lainnya padaku tak aku hiraukan. memang ada yang menakutkan dariku
?.
saat
akan berbelok, tak sengaja aku menuburuk seseorang untung aku tidak jatuh
seperti kemarin.
“Eoh?”
aku
mendongak lalu melihat seorang namja dengan postur tubuh yang cukup tinggi,
‘kemungkinan sekitar 180 cm’
“Ah
Mian, mian aku tidak berhati-hati..”ucapku lalu meninggalkannya pergi.
~
Author Pov
Jong
In menatap punggung Minha yang mulai menjauh.
‘Aneh?
apa dia tidak tahu siapa aku?’ batin Jong In.
“Hey!
Kim Jong In!” seseorang memekik memanggil namja yang masih menatap kepergian
Minha.
orang
yang memanggil Jong In kesal karena panggilannya tidak disahuti. ia berlari
kearah Jong In lalu menepuk bahunya.
“oh?!”
kaget Jong In.
“Apa
kau semalam memasang kapas ditelingamu lagi?” tanya namja didepan Jong In
sakartis.
Jong
In menatap namja lalu menyengir.
“Wae?
apa kau memanggilku tadi?” tanya Jong In yang membuat namja itu memandangnya
sebal lalu berbalik dan pergi meninggalkannya.
‘Berapa
umurnya? kenapa cepat sekali ia tuli?’ batin Youngmin sebal.
“YA!
Jo Youngmin! tunggu aku!!!!!” pekik Jong In lalu mengejar Youngmin.
~
Luhan Pov
~Exo-Don’t Go~ 0 : 13
saat
aku akan mengambil bola kegudang sekolah, langkahku terhenti pada sebuah pintu
yang terlihat usam dan tak terjamah oleh siapapun. entah dorongan dari mana,
aku memutar kenop pintu tersebut lalu menampakkan sebuah ruangan dengan nuansa
putih dan banyak sekali kain kafan yang
menutupi barang-barang yang ada diruangan ini.
‘sudah
berapa lama aku meninggalkan ruangan ini?’ batinku.
aku
menyapu seluruh pengelihatanku keseluruh ruangan ini. aku masih ingat 1 tahun
yang lalu ruangan ini masih bersih, rapi, dan tak ada kabang-kabang
ditemboknya. namun sekarang terlihat sangat berbeda, kalau dilihat tempat ini
begitu menyeramkan, penuh dengan kesedihan, dan memancarkan aura kepedihan.
aku
sudah bertekad untuk tidak masuk kedalam ruangan ini namun langkahku kali ini
berbeda, ada apa denganku?.
aku
mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya. sangat sakit hati ini jika harus
mengingat kenangan-kenangan itu.
‘Dia
pergi hanya meninggalkan sebuah nama..’
“Luhan-ah!!!!”
samar-samar aku dengar seseorang meneriaki namaku dengan segera aku keluar dari
ruangan ini. sungguh aku tidak kuat jika aku harus mengingat kenangan-kenangan
pahit itu.
~
Author Pov
exo - don’t go 2 : 27
Tanpa
sepengetahuan Luhan, ternyata ada seorang namja yang tengah menatapnya dari
balik lemari yang ada diruangan itu. Namja itu menatap Luhan dengan tatapan
sama pedihnya. sekuat tenaga ia melupakan seluruh kejadian yang dulu pernah ia
alami diruangan ini tak akan pernah terlupakan.
Namja
itu adalah Jo Youngmin. Youngmin memang namja yang dingin dan kasar, namun jauh
didalam lubuk hatinya, ia menyimpan sejuta kepedihan. tak ada orang yang
mengetahui hal itu hanya ia dan tuhan yang tahu.
Youngmin
sedikit menundukkan kepalanya menatap lantai ruangan itu.
‘Kenapa
sangat sulit untuk membencimu?’ batin Youngmin.
Exo- Don’t Go end
~
Minha
kini berada didepan pintu kelas 1-1 A. gadis itu kini tengah menunggu seseorang
yang kemarin telah berjanji padanya untuk mentraktirnya makan deobokki saat jam
istirahat pertama.
pintu
kelas itu tiba-tiba terbuka dan menampakan seorang guru yang baru saja keluar
dan disusul oleh beberapa murid dibelakangnya.
Minha
memicingkan matanya lalu mencari sosok itu. setelah beberapa saat pintu itu
kembali terbuka dan kini nampaklah sosok yang sedang ditunggu-tunggu oleh
Minha.
Minha
berdiri didepan yeoja itu yang membuat yeoja itu sedikit tergelonjak kaget.
“YA!”
pekik yeoja itu pada Minha.
Minha
hanya menyengir.
“Apa
kau masih ingat janjimu?” tanya Minha pada yeoja yang kini menatapnya.
yeoja
yang ada dihadapan Minha memicingkan matanya lalu menghela nafasnya.
“Tentu,
kajja..” yeoja itu menarik lengan Minha untuk mengikutinya.
“Ya!”
~
“Gomawo..” Minha menerima
deobokki yang diberikan oleh Sera.
“Ne, Choman..”
“Eumm, mashita, baru kali
ini aku makan dobokki” ucap Minha bangga.
Sera yang mendengar itu
menoleh lalu menatap Minha heran ‘Jinja ?’
Minha yang mengerti akan
tatapan Sera hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
“Itu sebabnya aku mau kau
traktir, saat kau bilang akan mentraktirku makanan ini aku langsung tertarik”
ucap Minha. yang diselingi kekehan kecil dari mulut Sera.
“Ah, aku sampai lupa,
kita sudah sejauh ini tapi aku belum tau namamu. baiklah siapa namamu..” kata
dan juga tanya dari Sera.
“Aku Kim Minha, Neo?”
“Aku Oh Sera, senang bisa
berkenalan denganmu Kim Minha-ssi” balas Sera.
“Jangan memanggilku
dengan embel-embel ssi, panggil aku biasa saja” kata Minha sambil tersenyum.
“Baiklah,
Minha-ah, dan kau juga jangan memanggilku dengan embel-embel ssi juga ne..” Minha
mengangguk lalu tertawa bersama dengan Sera.
‘Kukira
aku memang tidak punya teman..’ batin Sera.
Tawa
Minha terhenti ketika melihat sosok namja berpostur tinggi mengenakan pakaian
olah raga sedang bersenda gurau dengan temannya.
‘Namja
itu...?’
Minha
memandang Namja itu kagum. ia sungguh menyukai senyum namja itu. dari saat
pertemuan mereka kemarin, ia juga sering memikirkan namja itu. tanpa Minha
sadari, kini ia tengah tersenyum sambil terus menatap wajah sempurna milik
namja yang sedang duduk tak jauh dari pandangannya.
Sera
yang merasa aneh dengan sikap Minha akhirnya mengikuti arah pandangannya.
‘Oh..
jadi itu..’
“Namanya
Luhan, Jo Luhan” ucap Sera yang membuat Minha menoleh kearahnya. Sera hanya
tersenyum lalu mengindikkan dagunya kearah namja imut itu.
“Oh,
jadi namanya Luhan...”
Tiba-tiba
seorang namja jakung dengan rambut coklat gelapnya datang lalu duduk disamping
namja imut tadi.
‘Omo!!!’
Minha
menegak salivanya dan kini memori tentang kemarin saat pulang sekolah saat ia
bertemu dengan namja itu kembali berputar.
“Namja
itu..” gumamnya.
“Dan
yang itu namanya Jo Youngmin..”
‘
‘
‘
‘JANGAN
SAMPAI DIA MELIHATKU!!!!’
TBC
huaaa...
akhirnya part 3 lese juga. menghabiskan waktu yang sangat amat lama untuk
memulihkan mood saya dalam menulis fanfic ini. maaf jika kata-kata dalam
kalimat diatas tidak berkenan dihati kalian *Sok intelek* karena saya masih
author amatiran. yang masih pengen baca dan pengen dilanjut ff ini tinggalin
jejak ne J.