Minggu, 13 Oktober 2013

FF[Oneshoot] Halo


Title : Halo (You know you’re my saving grace)
Author : Rha Rha
Genre : Romance, Marriage Life, Sad (gak yakin).
Cast : Jo Youngmin, Oh Jin Ri, Park Hyeri.
Lenght : Oneshoot.
Ratting : General.
Word : 1.573 word.
NB : Annyeong!! aku bawa ff baru yang terinspirasi langsung dari lagunya beyonce yang halo. denger lagu plus artinya jadi terinspirasi buat ff ini. semoga kalian senang dengan ff buatan saya ini meski gajenya minta ampun. udah sekian dulu dari aku Don’t Forget RCL J.
~
Halo – Hyorin Vers
~Halo~
Memandang indahnya langit malam yang ditemani sedikit sepoian angin yang menerpa kulit wajah seorang wanita yang masih enggan membuka kedua kelopak mata indahnya itu.
Senyum masih mengembang diwajahnya yang sempurna itu. siapapun yang melihatnya tersenyum saat ini pasti akan terpesona oleh kecantikan alami yang ia miliki saat wanita itu tersenyum lepas tak ada beban.
Wanita itu membuka kedua matanya dan menampilkan iris hazelnya, wanita itu mendongak menatap kelangit malam yang dihiasi ribuan bintang yang bersinar kelap-kelip.
Kalau ia punya sepasang sayap, ia ingin terbang keangkasa dan memetik sebuah bintang diangkasa sana namun semua itu mustahil jika dilakukan. ia hanya manusia biasa, tidak mungkin ia terbang keangkasa lalu memetik sebuah bintang lalu ia bawa pulang. sangat mustahil, namun itulah Jin Ri, Jo Jin Ri. Dia memang dikenal dengan kebaikan hatinya yang melebihi seorang malaikat, namun siapa sangka dirinya pernah mengalami trauma cinta hingga membuatnya diam, bungkam, dan lupa dengan kata-kata.
Tapi tenang, kini Jin Ri sudah berubah, dia bukanlah Jin Ri si Trauma Cinta karena dia sudah memiliki seorang yang amat ia cintai untuk menemani sisa-sisa hidupnya.
Jin Ri terkekeh kecil setelah itu menghela nafasnya, suasana malam kali ini sangat hening dan tentram dan itu membuat Jin Ri makin menikmati malam ini.
Saat akan menutup matanya kembali, Jin Ri merasakan punggungnya bersandar pada sebuah benda dan ada sesuatu yang melingkar dipundaknya. Bau farfum maskulin menusuk indra penciumannya, aroma yang sudah setiap hari ia rasakan.
“Belum tidur eo?” tanya namja yang tengah memeluk Jin Ri dari belakang.
“Apa yang kau lihat sekarang?” tanya balik Jin Ri.
“Aish! Aku merindukanmu, apa kau tidak merindukanku?” tanya suara berat itu lagi.
Jin Ri hanya terkekeh pelan lalu menggelengkan kepalanya mencoba untuk menggoda dan mengajak bermain namja itu.
“Mwo? kau tega sekali..” namja itu mengerucutkan bibirnya dan semakin menenggelamkan kepalanya dicerucuk leher jenjang Jin Ri.
Jin Ri semakin mengembangkan senyumnya lalu melepas pelukan namja itu kemudian berbalik menghadapnya. Jin Ri menatap sepasang mata yang selalu menjadi faforitnya itu kemudian memeluk namja itu.
“Aku tidak merindukanmu, tapi Sangat merindukanmu” ucap Jin Ri semakin mengeratkan pelukannya. wangi tubuhnya sudah lama tak tercium dan kini ia kembali itu membuat suasana malam ini bagi Jin Ri sangat menyenangkan.
Namja itu tertawa kemudian membalas pelukan Jin Ri.
“Kukira kau tidak rindu padaku..” ucap lelaki itu.
“1 Minggu seperti bertahun-tahun lamanya, tidak melihatmu disampingku saat aku bangun tidur, tidak sarapan denganmu, ahh, aku sangat kacau jika tidak bersamamu Jo Jin Ri” ucap Youngmin. Jin Ri semakin membenamkan kepalanya kedada bidang Youngmin.
“Jika kau seperti itu, lalu bagaimana dengan pekerjaanmu jika kau memikirkanku terus, kau pasti terganggu..” kata-kata itu Jin Ri lontarkan saat ia melepas pelukannya dari Youngmin.
“Sayangnya tidak, karena memikirkanmu selama bekerja juga aku jadi bersemangat dan itu membuahkan hasil yang sangat memuaskan. klien-klien setuju dengan presentasiku dan itu membuat mereka menanamkan saham mereka diperusahaanku. aku sangat bahagia” tutur Youngmin kemudian mengecup puncak kepala sang istri.
“Apa kau makan teratur ? apa mag mu pernah kambuh? apa Eomma selalu datang kesini ? apa..”
“Sssttt..” Jin Ri menempelkan jari telunjuknya pada bibir Youngmin.
“Kau bahkan lebih cerewet dari pada Eomma,” Jin Ri kembali memeluk Youngmin.
“Kau tak usah khawatir seperti itu, aku tahu kalau suamiku tercinta ini ingin aku sehat dan aku akan mematuhi itu..” ucap Jin Ri.
untuk yang kesekian kalinya, Youngmin menyunggingkan senyumnya saat mendengar kata-kata istrinya. ia tak menyangka sosok Jin Ri yang dingin, bisa sehangat ini bila dekat dengan dirinya. apa yang menyebabkan? tentu saja cinta dan kasih sayang yang mereka berikan satu sama lain. atas ketulusan cinta dan kasih sayang Youngmin, Jin Ri akhirnya luluh dan menerima ajakan Youngmin saat menimangnya menjadi seorag istri. sungguh itu lebih dari bahagia.
“Aku percaya itu..” jawab Youngmin kemudian mengeratkan pelukannya.
~Halo~
“Bagaimana dengan sekolah barunya Minri? apa dia bisa beradaptasi disana ?” tanya Youngmin memecah kesunyian diantara mereka berdua.
“Awalnya tidak, tapi setelah aku mengatakan ‘Appa akan sangat bangga padamu, jika kau menjadi anak yang pemberani’ dia menjadi lebih percaya diri lagi” jawab Jin Ri dan semakin mengeratkan pelukannya kearah Youngmin.
“Kau benar, aku akan menjadi bangga jika melihatnya menjadi yeoja yang pemberani dan tangguh sama sepertimu” ucap Youngmin kembali kemudian mencium puncak kepala istrinya itu.
Jin Ri yang mendengar pujian dari suaminya hanya diam kemudian tersenyum.
“Gomawoyo Youngmin-ah..” Youngmin mengerutkan keningnya lalu mengubah posisi tidur mereka menjadi saling berhadapan.
“Seharusnya aku yang berterimakasi padamu Jo Jin Ri, kau sudah menjadi istri yang baik dan juga ibu yang baik untuk anakku. Gomawo...” tutur Youngmin. Jin Ri menatap mata Youngmin dalam. dari sana ia melihat kesungguhan dan keiklhasan hati Youngmin saat mengucapkan kata-kata itu.
Jin Ri tersenyum, senyuman yang paling Youngmin sukai dan tidak ada seorang pun namja yang akan mendapatkan senyuman seperti itu dari Jin Ri.
“Karena dirimu aku berubah...” Jinri memeluk suaminya lalu memenggelamkan kepalanya lebih dalam kedada bidan suaminya.
Ingatan Jin Ri kembali lagi pada beberapa tahun yang lalu saat dirinya mengalami traoma akan cinta. dulu saat usianya 19 tahun, ia mengalami tekanan batin, kedua orang tuanya bercerai, dan kekasihnya berselingkuh dibelakangnya. itu membuat Jin Ri membenci Cinta. ia tidak percaya lagi dengan cinta dan juga kasih sayang. baginya itu hanya sebuah kebohongan untuk menutupi kelemahan. dia membenci itu. namun semuanya berubah ketika Youngmin datang kekehidupannya kemudian memberikan kasih sayang dan juga cinta yang tulus penuh dengan kepastian.
Youngmin merasakan bajunya sedikit basah dan terdengar suara isakan tangis yang tertahan. Youngmin tau kalau itu istrinya.
“Hey, kenapa kau menangis heum??” tanya Youngmin membalas pelukan Jin Ri kemudian mengusap-usap punggung yeoja itu lembut.
Jin Ri menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
“Apa aku berbuat suatu kesalahan padamu?” tanya Youngmin hati-hati. masih, Jin Ri menjawabnya dengan gelengan kepala.
“Lalu? apa yang membuat istriku yang cantik ini menangis?”
Jin Ri melepaskan pelukannya kemudian menatap Youngmin. Youngmin yang melihat sisa-sisa air mata diwajah Jin Ri kemudian menggerakkan tangannya untuk menghapusnya.
“Kau... terimakasi, karena kau aku bisa memaafkan semuanya. aku bisa melupakan kepedihan-kepediah yang aku rasakan. dan,..”
Youngmin menanti kata yang akan dilontarkan oleh sang istri.
“Terimakasi karena kau sudah membuat hidupku berwarna kembali...”
Youngmin tersenyum kemudian mengecup kening Jin Ri.
“Itu aku lakuakan hanya untukmu Jo Jin Ri..” ungkap Youngmin kemudian mencium kening Jin Ri lagi.
“A..”
“Sudah, kau tidak perlu mengucapkannya lagi..” cegat Youngmin saat Jin Ri hendak membuka mulutnya.  Youngmin mengetahui apa yang Jin Ri kali ini rasakan karena selamanya Youngmin akan tau apa yang ada di diri Jin Ri karena ia lebih mengerti Jin Ri dibanding dengan dirinya sendiri.

~Halo~
“Youngmin-ah, boleh aku meminta sesuatu padamu?” tanya Jin Ri memecah kesunyian.
“Ne, Mwoya?” jawab Youngmin.
“Maukah kau berada disampingku sampai maut yang akan memisahkan kita berdua?” tanya Jin Ri yang membuat Youngmin sedikit terkekeh dibuatnya.
“Tentu saja, aku akan selalu berada disampingmu sampai maut yang memisahkan kita berdua..”
Keduanya kini tengah tersenyum lalu kembali mengeratkan pelukan masing-masing kamudian bersiap untuk tidur karena hari sudah malam.
“Eomma... Appa...” terdengar sebuah lirihan kecil yang membuat Youngmin dan Jin Ri kembali membuka mata mereka.
Jin Ri bangun dari tidurnya dan melihat seorang anak kecil berumur 5 tahun sedang berdiri didepannya.
“Eo? Minri, kenapa belum tidur ?” tanya Jin Ri ketika melihat sang malaikat kecilnya sedang memeluk sebuah boneka diambang pintu kamar.
“Bolehkah Minri tidur dengan Appa dan Eomma ?” tanya Minri dengan wajahnya yang memelas.
Youngmin bangun dari tidurnya kemudian menyusul anaknya yang masih berdiri cukup jauh dari ranjangannya. Youngmin berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan Minri.
“Kenapa Minri ingin tidur dengan Appa dan Eomma ?” tanya Youngmin sambil mengusap lembut puncak kepala anaknya.
“Minri tidak bisa tidur...” Youngmin yang mendengar ucapan polos itu pun mencium pipi anaknya.
“Kajja, kita tidur bersama..” Youngmin menggendong anaknya kemudian membaringkannya diranjang kemudian disusul dirinya yang juga ikut merebahkan dirinya.
“Appa akan menyihirmu Minri agar cepat tidur, bim salabim abracadabra tidurlah Jo Minri” tutur Youngmin kemudian mencium pipi tembam Minri. Minri terkikik geli begitu pula dengan Jin Ri.
“Hoaaamm..., Minri mengantuk Appa...” Minri pun memejamkan matanya sambil memeluk boneka taddy bear miliknya.
“Appa menyayangimu..” bisik Youngmin kemudian menatap Jin Ri sambil tersenyum.
“Jaljayo, Saranghae..” Youngmin mengecup kening Jin Ri lalu merebahkan dirinya untuk tidur.
“Nado...”

~Halo~
Setelah menunggui Minri agar tertidur lelap, Jin Ri beranjak dari tidurnya kemudian memeatikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidurnya lalu kembali berbaring keranjang.
Jin Ri tersenyum melihat kedua malaikat yang dititipkan tuhan untuknya, keduanya adalah orang yang paling berharga untuknya. Youngmin adalah namja yang sudah merubah hidupnya dan Minri adalah putri kecilnya. sebuah kenyataan yang tak mungkin Jin Ri hapus tidak akan pernah.
~
‘Dulu, Jatuh cinta selalu membuatku harus menekan egoku dalam-dalam.
sekarangm rasanya biasa saja. aku jatuh cinta, aku menikmati keindahan rasanya
kau membuatku benar benar merasa jatuh cinta’

~The End~
akhirnya selesai juga buat ff oneshoot ini. maaf ya buat para readers karena fic ini begitu gaje. ya maklumin aja. okay yang berniat menunggu karya-karya author ditunggu ya... aku pasti bakalan combeack bawa ff yang bagus gak gaje lagi. okay hanya segitu mungkin yang bisa author katakan karena author lagi kena kontroversi hati #:p#. ingat RCL J.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar