Selasa, 01 Oktober 2013


Title : Love U
Author : Rharha
Genre : Romance, Family, Comedy, Sad.
Main Cast : Kim Minha(OC), Jo Youngmin, Xi Luhan.
Other Cast : Masih dirahasiakan.
Lenght : Chapterd.
Ratting : PG.
NB : Author baliiikkk..... *TP dimana-mana*. udah lama banget hiatus. sekarang aku balik bawa LU part 3. dan mulai dari part ini akan ada lagu-lagu yang akan mengisi setiap part kaya OST J. udah author cuma mau ngomong segitu aja. Let’s Read J
~
Part 3

~
*Kediaman Jo Family*
suasana dirumah keluarga Jo memang selalu sepi hanya ada Eomma Jo, Luhan dan Youngmin. Eomma Jo melihat kedua anaknya yang sedang makan dalam diam. wajah kedua anaknya mirip seperti anak perempuan kalau didandani. tapi itu sangat mustahil, kedua anaknya ini adalah namja jadi mana mau mereka memoles atau berpakaian ala seorang wanita, mereka adalah namja tulen.
merasa dipandangi, Luhan dan Youngmin menatap sang Eomma dengan tatapan bertanya.
“Wae Eomma ??” tanya Youngmin mendahului.
Eomma Jo tersadar dari lamunannya lalu melemparkan senyum tipis pada kedua anaknya itu.
“Apa Eomma baik-baik saja ???” tanya Luhan Khawatir lalu menghentikan acara makan malamnya.
“Eomma baik-baik saja. apa kalian melihat di wajah cantik eomma terlihat seperti orang yang sakit?” ucap Eomma Jo dengan percaya diri yang membuat kedua anaknya memutar bola matanya sakartis lalu melanjutkan acara makan malam mereka yang sedikit terganggu.
‘Tidakkah dia ingat umur??’ batin Youngmin.
‘Issh, Eomma sangat percaya diri sekali..’ batin Luhan.
Eomma Jo tau kalau kedua anaknya itu sedang merutuki dirinya dalam hati.
“Seandainya mereka berdua tidak lahir kedunia sebagai seorang namja, pasti aku akan senang sekali. hah” keluh Eomma Jo lalu memakan nasinya yang masih tersisa banyak dipiringnya.
Youngmin dan Luhan kembali memandang Eomma mereka dengan bingungnya.
“Siapa yang Eomma maksud dengan mereka ?” tanya Luhan.
“Apa kami??” tanya Youngmin juga.
“Eoh kalian mendengarnya..”  ucap Eomma Jo lalu menatap kedua namja cantik dididepannya.
“Tentu saja kami dengar Eomma!”
Eomma Jo memandang kedua anaknya itu lalu meletakkan sendok makannya.
“Ne, sebenarnya kalian itu tidak cocok lahir kedunia sebagai seorang namja. seharusnya kalian itu lahir sebagai seorang yeoja” kata Eomma Jo memberi penjelasan.
Luhan dan Youngmin memutar bola matanya sakartis lalu kembali melanjutkan makannya. sudah berapa kali mereka mendengar Eommanya mengatakan hal itu pada mereka. mereka berdua sangat tidak senang jika Eommanya mengatakan kalau mereka itu cantik. Siapa yang mau kalau seorang namja normal dikatakan cantik ? tentu saja tidak ada itupun termasuk Youngmin dan Luhan.
“Kalau saja kalian itu lahir sebagai perempuan mungkin Eomma tidak akan kesepian dirumah..”
“Kapan Eomma merasa kesepian dirumah??” tanya Youngmin.
Eomma Jo memandang sebal kearah Youngmin.
“Sudahlah, selera makan Eomma sudah hilang..” gerutu Eomma Jo lalu meninggalkan meja makan.
“Apakah dia sedang datang bulan ??” tanya Youngmin.
“Mungkin saja..”
~
Minha Pov
aku menggelengkan kepalaku cepat lalu memfokuskan kegiatanku menonton.
“Eoh Jinja ? Tapi aku sudah berjanji pada diriku dan juga berjanji padamu kalau aku akan membalaskan dendamku karena kau telah mempermalukanku didepan umum. dan aku tak akan melepaskanmu!”
aku memencet chanel tv dengan cepat lalu kumatikan tv itu.
“Hah!!! menyebalkan!!!!” teriakku frustasi.
“Ya! Unnie!” aku menoleh pada sumber suara itu.
“Mwo?” tanyaku sinis.
“Kenapa kau matikan tvnya ? aku masih asik menonton!” teriaknya.
aku menatapnya tajam dan kucondongkan badanku kearahnya.
“Terserah aku!” lalu mengacak rambutnya dan segera pergi menuju kamar tapi sebelum itu aku pergi keruangan diamana ada Appa disana.
“Appa!” pekikku.
kulihat Appa hampir tersedak dengan air putih yang hampir ia minum.
“Aish! Minha, Wae?” tanya Appa sedikit kesal.
“Appa, aku tidak mau sekolah ditempat itu..” rengekku lalu duduk dikursi yang ada didepan meja kesayangan Appa.
“Waeyo? bukankah sekolah itu bagus?” tanya Appa.
“Aish! yang jelas aku tidak mau sekolah disana appa..!!!” rengekku sambil menendang-nendang ‘Sangat cildish’
“Tidak! kau tidak akan pindah dari sekolah itu!” ucap Appa lalu memfokuskan diri kelayar komputer yang ada didepannya.
“Appa...”
“Shiero!!”
“Jebbaalll...” pintaku dengan tampang yang memelas. biasanya jika aku melakukan ini kepada Appa maka dia akan mengabulkan semua permintaanku.
Appa tersenyum kepadaku, tapi sedetik kemudian..
“A.N.I.Y.A”
“Appa..”
“Atau uang jajanmu akan apa potong 65%”
aku langsung berdiri dan keluar dari ruangan appa.
‘Ish! Appa menyebalkan!’
aku menatap jam dinding yang tertempel didinding menunjukkan pukul setengah 9 malam. tinggal 11 jam lagi.
“Appa...” aku merengek lalu menghentak-hentakkan kakiku kelantai. kenapa appa begitu menyebalkan.
“Sangat kekanakan” kudengar seseorang mencibir. kutolehkan kepalaku menatap sosok anak perempuan yang jauh lebih pendek dariku.
“Apa yang kau katakan huh!”
“Aku mengatakan kalau Kim Minha sungguh kekanakan... bweeekkk” Moon Ji menjulurkan lidahnya lalu berlari kearah kamarnya.
“Ya! Kim Moon Ji!!!!” pekikku lalu mengejarnya.
‘Hiss, tidak cukupkah dia membuatku kesal?’
“Kim Moon Ji! Dorawa!!!” teriakku.
~
*In the Morning*
“Appa...” rengekku padanya saat kami sudah tiba di Seoul High School.
Appa menghela nafasnya lalu menatapku tajam.
“Keluar dan masuk kedalam sekolah Kim Minha, atau kau ingin appa memotong uang sakumu sekarang?” ancam appa yang membuatku langsung membuka pintu sebelum appa mengurangi uang sakuku.
lebih baik aku mencari selamat daripada uang sakuku dipotong olehnya.
“Aku masuk Appa..”
“Jadilah anak yang penurut Kim Minha!” pekik Moon Ji saat ia membuka kaca mobilnya.
aku menatapnya kesal lalu membalikkan badanku masuk kedalam sekolah. aku menelan salivaku dan rasanya bulu-bulu kudukku berdiri.
‘Tuhan lindungilah aku..’
aku melangkah dengan malas kemudian mencari kelasku. tatapan-tatapan yang diberikan para murid lainnya padaku tak aku hiraukan. memang ada yang menakutkan dariku ?.
saat akan berbelok, tak sengaja aku menuburuk seseorang untung aku tidak jatuh seperti kemarin.
“Eoh?”
aku mendongak lalu melihat seorang namja dengan postur tubuh yang cukup tinggi, ‘kemungkinan sekitar 180 cm’
“Ah Mian, mian aku tidak berhati-hati..”ucapku lalu meninggalkannya pergi.
~
Author Pov
Jong In menatap punggung Minha yang mulai menjauh.
‘Aneh? apa dia tidak tahu siapa aku?’ batin Jong In.
“Hey! Kim Jong In!” seseorang memekik memanggil namja yang masih menatap kepergian Minha.
orang yang memanggil Jong In kesal karena panggilannya tidak disahuti. ia berlari kearah Jong In lalu menepuk bahunya.
“oh?!” kaget Jong In.
“Apa kau semalam memasang kapas ditelingamu lagi?” tanya namja didepan Jong In sakartis.
Jong In menatap namja lalu menyengir.
“Wae? apa kau memanggilku tadi?” tanya Jong In yang membuat namja itu memandangnya sebal lalu berbalik dan pergi meninggalkannya.
‘Berapa umurnya? kenapa cepat sekali ia tuli?’ batin Youngmin sebal.
“YA! Jo Youngmin! tunggu aku!!!!!” pekik Jong In lalu mengejar Youngmin.
~
Luhan Pov
~Exo-Don’t Go~ 0 : 13
saat aku akan mengambil bola kegudang sekolah, langkahku terhenti pada sebuah pintu yang terlihat usam dan tak terjamah oleh siapapun. entah dorongan dari mana, aku memutar kenop pintu tersebut lalu menampakkan sebuah ruangan dengan nuansa putih  dan banyak sekali kain kafan yang menutupi barang-barang yang ada diruangan ini.
‘sudah berapa lama aku meninggalkan ruangan ini?’ batinku.
aku menyapu seluruh pengelihatanku keseluruh ruangan ini. aku masih ingat 1 tahun yang lalu ruangan ini masih bersih, rapi, dan tak ada kabang-kabang ditemboknya. namun sekarang terlihat sangat berbeda, kalau dilihat tempat ini begitu menyeramkan, penuh dengan kesedihan, dan memancarkan aura kepedihan.
aku sudah bertekad untuk tidak masuk kedalam ruangan ini namun langkahku kali ini berbeda, ada apa denganku?.
aku mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya. sangat sakit hati ini jika harus mengingat kenangan-kenangan itu.
‘Dia pergi hanya meninggalkan sebuah nama..’
“Luhan-ah!!!!” samar-samar aku dengar seseorang meneriaki namaku dengan segera aku keluar dari ruangan ini. sungguh aku tidak kuat jika aku harus mengingat kenangan-kenangan pahit itu.
~
Author Pov
exo -  don’t go 2 : 27
Tanpa sepengetahuan Luhan, ternyata ada seorang namja yang tengah menatapnya dari balik lemari yang ada diruangan itu. Namja itu menatap Luhan dengan tatapan sama pedihnya. sekuat tenaga ia melupakan seluruh kejadian yang dulu pernah ia alami diruangan ini tak akan pernah terlupakan.
Namja itu adalah Jo Youngmin. Youngmin memang namja yang dingin dan kasar, namun jauh didalam lubuk hatinya, ia menyimpan sejuta kepedihan. tak ada orang yang mengetahui hal itu hanya ia dan tuhan yang tahu.
Youngmin sedikit menundukkan kepalanya menatap lantai ruangan itu.
‘Kenapa sangat sulit untuk membencimu?’ batin Youngmin.
Exo- Don’t Go end
~
Minha kini berada didepan pintu kelas 1-1 A. gadis itu kini tengah menunggu seseorang yang kemarin telah berjanji padanya untuk mentraktirnya makan deobokki saat jam istirahat pertama.
pintu kelas itu tiba-tiba terbuka dan menampakan seorang guru yang baru saja keluar dan disusul oleh beberapa murid dibelakangnya.
Minha memicingkan matanya lalu mencari sosok itu. setelah beberapa saat pintu itu kembali terbuka dan kini nampaklah sosok yang sedang ditunggu-tunggu oleh Minha.
Minha berdiri didepan yeoja itu yang membuat yeoja itu sedikit tergelonjak kaget.
“YA!” pekik yeoja itu pada Minha.
Minha hanya menyengir.
“Apa kau masih ingat janjimu?” tanya Minha pada yeoja yang kini menatapnya.
yeoja yang ada dihadapan Minha memicingkan matanya lalu menghela nafasnya.
“Tentu, kajja..” yeoja itu menarik lengan Minha untuk mengikutinya.
“Ya!”
~
“Gomawo..” Minha menerima deobokki yang diberikan oleh Sera.
“Ne, Choman..”
“Eumm, mashita, baru kali ini aku makan dobokki” ucap Minha bangga.
Sera yang mendengar itu menoleh lalu menatap Minha heran ‘Jinja ?’
Minha yang mengerti akan tatapan Sera hanya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
“Itu sebabnya aku mau kau traktir, saat kau bilang akan mentraktirku makanan ini aku langsung tertarik” ucap Minha. yang diselingi kekehan kecil dari mulut Sera.
“Ah, aku sampai lupa, kita sudah sejauh ini tapi aku belum tau namamu. baiklah siapa namamu..” kata dan juga tanya dari Sera.
“Aku Kim Minha, Neo?”
“Aku Oh Sera, senang bisa berkenalan denganmu Kim Minha-ssi” balas Sera.
“Jangan memanggilku dengan embel-embel ssi, panggil aku biasa saja” kata Minha sambil tersenyum.
“Baiklah, Minha-ah, dan kau juga jangan memanggilku dengan embel-embel ssi juga ne..” Minha mengangguk lalu tertawa bersama dengan Sera.
‘Kukira aku memang tidak punya teman..’ batin Sera.
Tawa Minha terhenti ketika melihat sosok namja berpostur tinggi mengenakan pakaian olah raga sedang bersenda gurau dengan temannya.
‘Namja itu...?’
Minha memandang Namja itu kagum. ia sungguh menyukai senyum namja itu. dari saat pertemuan mereka kemarin, ia juga sering memikirkan namja itu. tanpa Minha sadari, kini ia tengah tersenyum sambil terus menatap wajah sempurna milik namja yang sedang duduk tak jauh dari pandangannya.
Sera yang merasa aneh dengan sikap Minha akhirnya mengikuti arah pandangannya.
‘Oh.. jadi itu..’
“Namanya Luhan, Jo Luhan” ucap Sera yang membuat Minha menoleh kearahnya. Sera hanya tersenyum lalu mengindikkan dagunya kearah namja imut itu.
“Oh, jadi namanya Luhan...”
Tiba-tiba seorang namja jakung dengan rambut coklat gelapnya datang lalu duduk disamping namja imut tadi.
‘Omo!!!’
Minha menegak salivanya dan kini memori tentang kemarin saat pulang sekolah saat ia bertemu dengan namja itu kembali berputar.
“Namja itu..” gumamnya.
“Dan yang itu namanya Jo Youngmin..”
‘JANGAN SAMPAI DIA MELIHATKU!!!!’

TBC
huaaa... akhirnya part 3 lese juga. menghabiskan waktu yang sangat amat lama untuk memulihkan mood saya dalam menulis fanfic ini. maaf jika kata-kata dalam kalimat diatas tidak berkenan dihati kalian *Sok intelek* karena saya masih author amatiran. yang masih pengen baca dan pengen dilanjut ff ini tinggalin jejak ne J.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar